SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI TERKOMPUTERISASI DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 PADA J-C STORE
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada J-C Store. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara peninjauan langsung ke objek penelitian, yaitu Toko J-C Store untuk memperoleh data sesuai teknik pengumpulan data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang merupakan data yang diperoleh secara langsung dari pihak perusahaan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi yang kemudian diolah dan disimpulkan. Analisis yang digunakan dalam penilitian ini adalah analisis secara kualitatif, yaitu analisis yang dilakukan dengan mencari kekuatan dan kelemahan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai dalam perusahaan.
Hasil dari penelitian ini adalah masih terdapat beberapa kelemahan yang ditemukan. Pada struktur organisasi tidak adanya bagian yang khusus menangani laporan dan seluruh kegiatan keuangan perusahaan. Pada sistem yang sedang berjalan tidak adanya cash register dan nota setoran uang tunai kepada pemilik, tidak adanya laporan penerimaan kas dan data barang serta sistem penjualan yang masih manual, sehingga menyulitkan pemilik maupun pegawai dalam mengelola informasi. Berdasarkan kelemahan tersebut, peneliti memberikan saran untuk Sistem Informasi Akuntansi yang Terkomputerisasi pada J-C Store. Pada struktur organisasi perusahaan yaitu mengganti kepala toko dengan fungsi akuntansi, pada sistem informasi diusulkan untuk membuat cash register agar tidak terdapat kesalahan pencatatan pada transaksi penjualan, membuat laporan penerimaan kas dan data barang oleh bagian akuntansi, dan membuat nota setoran uang tunai kepada pemilik agar pemilik dapat menyesuaikan antara uang yang diterima dan laporan yang diterima dari bagian akuntansi.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Akuntansi, Penjualan tunai,
ABSTRAC
This study aims to determine the excess and deficiency of cash sales accounting information systems at JC Store, This study uses a case study approach. The method of data collection was done by direct observation in the study object, namely JC Store to obtain data appropriate with collecting techniques data. The data used in this study is primary data is data obtained directly from the company through interview, observation and documentation which is then processed and inferred. The analysis used in this research is qualitative analysis, the analysis is done by looking for the strengths and weaknesses of Accounting Information Systems Cash of Sales in the company.
The results of this study are still there are some weaknesses were found. at the organizational structure absence the function that focuses on the report and all financial activities of the company. In the current system the absence of cash registers and memorandum of cash deposit to the owner, the absence of a report of cash receipts and reports data items as well as the sales system is still manual, making it difficult for owners and employees in managing information. Based on these weaknesses, researchers gave suggestions for the Computerized Accounting Information Systems at JC Store. At the organizational structure of the company is replacing the head of the store with the accounting function, at the information system is proposed to make the cash register so that there are no errors in the recording of sales transactions, cash receipts reports and reports data items by the accounting department, and cashier make memorandum of cash deposit to the owner so that the owner can adjust between money received and reports received from the accounting department.
I. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang pesat, membuat persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Untuk itu perusahaan harus berlomba-lomba untuk mendapatkan informasi yang cepat, akurat, tepat waktu dan juga up to date dalam rangka menjalankan proses bisnisnya. Pencatatan transaksi yang menggunakan bantuan perangkat lunak lebih mudah dibanding dengan dilakukan secara manual. Oleh karena itu, sistem informasi yang digunakan haruslah memenuhi syarat sebagai sistem yang baik agar dapat mempercepat dalam mencatat, menyimpan, mengolah, serta menghasilkan data berupa laporan yang dibutuhkan perusahaan.
Penjualan merupakan sumber penerimaan kas pada perusahaan. Oleh karenanya, aktivitas penjualan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting guna menunjang keberhasilan didalam memasarkan suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Sehingga aktivitas penjualan harus dikelola secara baik dan benar agar bisa memberikan suatu keuntungan yang besar bagi perusahaan.
Toko J-C Store merupakan salah satu jenis usaha yang bergerak dibidang perdagangan retail modern. Aktivitas Toko J-C Store adalah melakukan penjualan barang-barang perlengkapan kosmetik. Jenis barang di toko ini seperti perlengkapan mandi, perlengkapan rias, alat-alat kosmetik, aneka perawatan tubuh, wajah, dan rambut dan masih banyak lainnya.
Toko J-C Store sendiri masih menggunakan sistem manual pada seluruh kegiatan usahanya dan dikelola oleh pemilik usaha sendiri. Pencatatan secara manual menyebabkan terjadinya keterlambatan dalam pengelolaan data penjualan, hal ini menyebabkan terhambatnya penyampaian laporan penjualan kepada pimpinan. Dalam transaksi penjualan tunai yang terjadi pada Toko J-C Store, dibutuhkan banyak catatan-catatan penting yang berkaitan dengan transaksi penjualan tersebut. Mulai dari catatan stok barang hingga catatan penjualan barang yang melibatkan banyak pelanggan. Pemilik dan pegawai seringkali menghadapi kesulitan apabila data-data yang jumlahnya sangat banyak dan jenis barang yang bervariasi itu diproses dengan cara manual.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka permasalahan yang dihadapi oleh Toko J-C Store adalah pencatatan yang masih menggunakan cara manual, dan membutuhkan sistem informasi akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah sistem informasi akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi, agar dapat menghasilkan informasi mengenai penjualan tunai yang cepat, tepat, dan akurat. Juga agar mempermudah pemilik toko untuk melakukan pengendalian internal pada toko tersebut.
II. LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi
Sistem Informasi “berbasis-komputer” adalah kumpulan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat. Menurut Mulyadi (2008), setiap sistem informasi terdiri dari blok-blok bangunan yang membentuk sistem tersebut. Seperti halnya bangunan rumah, sistem informasi memiliki komponen utama yang membentuk struktur bangunan sistem informasi.
2.2 Pengertian Akuntansi
Menurut Halim (2012) terdapat berbagai definisi akuntansi, di antaranya:
1. Menurut Accounting Principles Board (1970):
Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa, yang fungsinya menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam mengambil keputusan ekonomi – membuat pilihan-pilihan nalar di antara alternative arah tindakan.
2. Menurut American Accounting Association (1966):
Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi/entitas yang dijadikan sebuah informasi dalam rangka mengambil keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan. Pengertian ini juga dapat melingkupi penganalisisan laporan yang dihasilkan oleh akuntansi tersebut.
2.3 Pengertian Penjualan
Menurut Sadeli (2005), bahwa menjual atau penjualan adalah suatu tindakan untuk menukar barang atau jasa dengan uang dengan cara mempengaruhi orang lain agar mau memiliki barang yang ditawarkan sehingga kedua belah pihak mendapatkan keuntungan dan kepuasan.
Prosedur Penjualan
1. Customer/pembeli datang ke toko untuk membeli barang yang di inginkan atau melakukan transaksi ekonomi.
2. Petugas toko/bagian penjualan melayani apa yang di butuhkan customer, lalu bagian penjualan mengonfirmasikan ke gudang apakah barang yang diminta customer tersedia atau tidak.
3. Jika barang yang di ingikan customer tersedia di gudang, maka bagian gudang akan membawakan barang yang dimaksud costomer ke bagian penjualan, selanjutnya customer dapat langsung membayar di kasir dan kasir akan membuatkan nota penjualan barang untuk customer.
4. Apabila barang yang dimkasud customer tidak tersedia di gudang makan petugas toko memberikan alternative atau penawaran pilihan barang lain dengan tipe yang sama kepada customer.
5. Setelah barang sudah tersedia dan customer telah membayar lunas di kasir maka customer dapat membawa pulang barang tersebut.
2.4 Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Mulyadi (2008), Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan tunai adalah:
a. Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.
b. Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli.
c. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.
d. Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggungjawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.
e. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan, dan penerimaan kas, serta pembuat laporan penjualan.
2.5 Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi pengembangan sistem adalah langkah-lang kah yang dilalui oleh analis sistem dalam mengembangkan sistem informasi. Pengembangan sistem akuntansi dilaksanakan melalui tiga tahap utama berikut ini :
1. Analisis sistem (system analysis).
2. Desain sistem (system design).
3. Implementasi sistem (system implementasi).
2.6 Diagram Contex (Contex Diagram)
Menurut Jogiyanto (2003), diagram konteks menempatkan sistem dalam konteks lingkungan. Diagram tersebut terdiri dari satu simbol proses yang menggambarkan seluruh sistem.
2.7 Bagan Alir Data (Data Flow Diagram/DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan pada metodologi pembangunan sistem yang terstruktur. DFD juga digunakan untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data.
2.8 Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram/ERD)
Menurut Fathansyar (2007) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah model yang mendiskripsikan hubungan antar penyimpanan (dalam DFD). ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data.
2.9 Microsoft Visual Basic
Menurut M. Agus (2001), Program Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman berbasis MS-Windows, ebagai bahasa pemrograman yang mutakir, Microsoft Visual Basic didesain untuk dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia dalam MS-Windows.
Microsoft Visual Basic juga merupakan bahasa pemrograman Object Oriented Programming(OOP), yaitu pemrograman yang berorientasi objek yang menyediakan objek-objek yang sangat kuat, berguna dan mudah dipakai.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
J-C Store yang merupakan salah satu jenis usaha yang bergerak dibidang perdagangan retail modern yang berdomisili di Jl. Dr. Setiabudi, Ruko Setiabudi Square 117-C, Srondol Wetan, Banyumanik, Semarang. Aktivitas J-C Store adalah melakukan penjualan barang-barang perlengkapan kosmetik. Jenis barang di toko ini seperti perlengkapan mandi, perlengkapan rias, alat-alat kosmetik, aneka perawatan tubuh, wajah, dan rambut dan masih banyak lainnya.
3.2 Data Yang Digunakan
Untuk keperluan analisis, maka data yang digunakan oleh penulis adalah data primer dan sekunder, dimana data primer diambil berdasarkan : data barang, data penjualan, dan profil perusahaan. Sementara data sekunder diperoleh berdasarkan literature perpustakaan yang berhubungan dengan penelitian ini yang kemudian dijadikan landasan teori untuk melakukan penelitian dalam laporan tugas akhir ini.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data yang bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
1. Wawancara (Interview).
2. Observasi (Observation)..
3. Studi Perpustakaan
3.4 Analisis dan Desain Sistem
3.4.1 Analisis Sistem
Mendefinisikan masalah-masalah yang ada dan mencari solusinya.
1. Mempelajari struktur organisasi perusahaan
2. Mengembangkan alternatif pemecahan yang telah ditentukan.
3. Dokumen yang digunakan
4. Menggambarkan flow of document
3.4.2 Desain Sistem
Pada penelitian ini di bangun desain sistem dengan :
1. Pembuatan rancangan prosedur penjualan tunai J-C Store
2. Pembuatan Flow Of Document sistem penjualan tunai J-Cstore
3. Pembuatan DFD sistem penjualan tunai usulan untuk J-C Store
4. Gambar ERD penjualan tunai usulan untuk J-C Store
5. Gambar Transformasi ERD ke tabel.
6. Gambar normalisasi sistem penjualan tunai usulan untuk J-C Store
7. Pembuatan program pengembangan sistem penjualan tunai untuk J-C Store secara terkomputerisasi.
8.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Objek Penelitian
J-C Store adalah salah satu usaha retail kosmetik di kota Semarang yang mulai beroperasi pada tahun 2009. J-C Store terletak di Jl. Dr. Setiabudi, Ruko Setiabudi Square 117-C, Srondol Wetan, Banyumanik, Semarang.
Pada awal berdirinya toko ini hanyalah sebuah toko kecil, selain tempatnya yang sempit, barang-barang persediaannya juga terbatas dikarenakan jumlah modal yang terbatas dan juga tempat yang tidak mampu menampung barang persediaan dalam jumlah besar.
4.2 Struktur Organisasi yang Diusulkan
Berdasarkan kelebihan dan kelemahan tersebut maka peneliti merekomendasikan struktur organisasi sebagai berikut :
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Usulan
PEMILIK
BAGIAN AKUNTANSI
KASIR
PRAMUNIAGA
4.3 Prosedur Sistem yang Diusulkan
1. Prosedur Order barang
Konsumen melakukan order barang kepada pramuniaga, kemudian pramuniaga membuatkan nota penjualan 3 lembar, lembar 1 diberikan kepada bagian kasir beserta barang yang telah disiapkan, lembar 2 diberikan kepada konsumen untuk melakukan pembayaran ke kasir, dan lembar 3 diarsipkan sementara oleh pramuniaga yang kemudian akan diserahkan kebagian akuntansi.
2. Prosedur Pembayaran
Pembayaran dilakukan dibagian kasir, konsumen memberikan nota penjualan dan kemudian kasir mengecek, menghitung, dan menyiapkan barang. Setelah dihitung semuanya lalu kasir mempersilahkan konsumen melakukan pembayaran, oleh kasir mengecek jumlah uang yang dibayarkan sesuai dengan nota penjualan kemudian memvalidasi nota penjualan dan mencetak nota pembayaran sebanyak 3 rangkap dan pita register kas 2 rangkap, nota pembayaran rangkap 1 dan pita register kas rangkap 1 diberikan kepada konsumen beserta barang, nota pembayaran rangkap 2 dan pita register kas rangkap 2 diberikan kepada bagian akuntansi , nota pembayaran rangkap 3 diarsipkan sementara berdasarkan waktu, kemudian dari nota pembayaran kasir membuat catatan khusus mengenai register uang masuk dan nota setoran uang tunai 2 rangkap yang akan diserahkan kepada pemilik beserta uang tunai.
3. Prosedur Pencatatan dan Pelaporan
Bagian akuntansi menerima nota pembayaran dan pita register kas dari kasir, beserta nota penjualan dari pramuniaga, kemudian bagian akuntansi mencatat transaksi dalam jurnal lalu membuat laporan pejualan, laporan keuangan, penerimaan kas, dan laporan data barang yang akan diserahkan kepada pemilik.
4.4 Dokumen yang Digunakan dan Informasi yang Dihasilkan
Adapun dokumen yang digunakan dalam prosedur pembuatan sistem informasi penjualan tunai adalah :
1. Nota Penjualan.
2. Nota Pembayaran
3. Pita Register Kas
4. Nota Setoran
Sedangkan informasi yang dihasilkan dalam pembuatan sistem adalah :
1. Laporan Penjualan Barang.
2. Laporan Data Barang.
3. Laporan Penerimaan Kas.
4. Laporan Keuangan.
4.5 Flow Of Document
Gambar 4.2
Flow Of Document
4.6 Diagram Contex
Gambar 4.3
Diagram Context
4.7 DFD Level 0
Gambar 4.4
DFD Level 0
4.8 ERD
Gambar 4.5
ERD (Entity Relationship Diagram)
4.9 Desain Input/Output
4.9.1 Tampilan Menu Utama
Gambar 4.6
Tampilan Menu Utama
4.9.2 Tampilan Input Data Karyawan
Gambar 4.7
Tampilan Menu Utama
4.9.3 Tampilan Inut Data Barang
Gambar 4.8
Tampilan Input Data barang
4.9.4 Tampilan Output Laporan Data Barang
Gambar 4.9
Tampilan Laporan Data Barang
4.9.5 Tampilan Input Data Penjualan
Gambar 4.10
Tampilan Input Data Penjualan
4.9.6 Tampilan Output Cash Register
Gambar 4.11
Tampilan output Cash Register
4.9.7 Tampilan Output Laporan Penerimaan Kas
Gambar 4.12
Tampilan Output Laporan Penerimaan Kas
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Toko J-C Store mengenai perancangan sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada J-C Store menggunakan sistem manual. Karena dalam pemrosesan data aktivitas dan transaksi penjualan tunai dilakukan secara manual dan dalam pencatatan penjualan tunai J-C Store masih melakukan pencatatan pada buku, yaitu berupa buku penjualan dan buku kas.
2. Berdasarkan hasil analisis terdapat beberapa kelemahan dalam sistem akuntansi penjualan tunai pada J-C Store. Seperti adanya perangkapan fungsi antara pemilik dan kepala toko. Pembuatan rangkapan dalam dokumen masih kurang seperti pembuatan nota penjualan yang hanya dibuat dua rangkap. tidak adanya register kas dan nota setoran uang tunai sehingga menyulitkan untuk mencocokkan antara uang yang diterima dan penjualan harian. Serta pencatatan dan pelaporan yang masih manual mengakibatkan kemungkinan banyak dokumen hilang, tidak lengkap dan tidak tersusun rapih. Dari kekurangan tersebut dapat dilihat bahwa sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada toko J-C Store belum efektif.
3. Perancangan sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang diusulkan penulis dirancang untuk dapat mengatasi kekurangan yang telah disebutkan diatas dan dengan harapan dapat menambah efisiensi dan efektivitas kerja. Perancangan sistem informasi akuntansi penjualan tunai terdiri dari pembuatan FOD, Diagram Contex, DFD, ERD, normalisasi data, tabel relasi, hingga tahapan perancangan database.
5.2 Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka manfaat yang diperoleh oleh J-C Store atas perancangan sistem informasi akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi ini yaitu :
1. Sistem akuntansi penjualan tunai yang dirancang dapat memudahkan pekerjaan karyawan dan dapat menghasilkan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh manajemen secara cepat, tepat, akurat, efisien, dan ekonomis untuk membantu pengambilan dan pengelolaan keputusan dalam perkembangan usaha.
2. Pada sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang dirancang terdapat tabel input barang yang sudah didesain secara lebih rinci berdasarkan jenis dan merk. Sehingga, memudahkan manajeman J-C Store untuk mengelola data barang yang ada pada toko.
3. Dengan aplikasi ini dapat menghasilkan informasi akuntansi yaitu laporan penjualan, laporan penerimaan kas, laporan data barang dan laporan keuangan yang dapat digunakan oleh manajemen untuk mengetahui perkembangan usaha. Selain itu juga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam pencatatan transaksi dan laporan-laporan yang dibutuhkan.
5.3 Saran
Dari hasil pembahasan diatas, saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Pada Toko J-C Store disarankan untuk menghilangkan posisi Kepala Toko dan mengganti dengan Bagian Akuntansi, karena spekerjaan yang dibebankan kepada kepala toko dapat dihandle langsung oleh pemilik, sementara yang dibutuhkan adalah bagian yang khusus membuta laporan-laporan yang berkaitan dengan penjualan, oleh karena itu sebaiknya dilakukan oleh Bagian Akuntansi.
2. Disarankan pada Toko J-C Store untuk menambah Bagian Gudang yang khusus menangani barang, dikarenakan item barang sangat banyak dan bervariasi, sehingga akan kesulitan dalam pendataan barang. Oleh karena itu bagian gudang sangat dibutuhkan agar dapat mendata barang secara lebih spesifik.
3. Pengguna sistem dapat menguasai sistem dengan baik sehinga mengurangi tingkat error pada laporan yang dihasilkan.
4. Pemberian wewenang pada karyawan yang menggunakan sistem sehingga karyawan dapat menggunakan sistem sesuai dengan bagian dan porsi penggunaannya.
5. Disarankan pada Toko J-C Store untuk mengembangkan sistem sehingga sistem semakin berkembang lebih baik dan tidak mengurangi kegunaan untuk hasil yang maksimal, selain itu disarankan agar adanya pemberian anti virus pada komputer karena akan sangat penting untuk pengamanan data-data yang ada di dalam sistem
DAFTAR PUSTAKA
Agus, M. Dan J. Alam, 2001. Belajar Sendiri Microsoft Visual Basic Versi 6.0. Jakarta : Elex Media Komputindo
Halim, Abdul dan Muhammad Syam Kusufi, 2012. Akuntansi Keuangan Daerah, Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat
Jogiyanto, H.M, 2003. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset
Lili M. Sadeli, 2005. Dasar – Dasar Akuntansi. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Mulyadi, 2008. Sistem Akuntansi, Edisi 3. Jakarta : Salemba Empat
Warren, Carl S., james M. Reeve, philip E. Fess. 2008. Pengantar Akuntansi. Edisi 21. Jakarta : Salemba Empat
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada J-C Store. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara peninjauan langsung ke objek penelitian, yaitu Toko J-C Store untuk memperoleh data sesuai teknik pengumpulan data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang merupakan data yang diperoleh secara langsung dari pihak perusahaan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi yang kemudian diolah dan disimpulkan. Analisis yang digunakan dalam penilitian ini adalah analisis secara kualitatif, yaitu analisis yang dilakukan dengan mencari kekuatan dan kelemahan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai dalam perusahaan.
Hasil dari penelitian ini adalah masih terdapat beberapa kelemahan yang ditemukan. Pada struktur organisasi tidak adanya bagian yang khusus menangani laporan dan seluruh kegiatan keuangan perusahaan. Pada sistem yang sedang berjalan tidak adanya cash register dan nota setoran uang tunai kepada pemilik, tidak adanya laporan penerimaan kas dan data barang serta sistem penjualan yang masih manual, sehingga menyulitkan pemilik maupun pegawai dalam mengelola informasi. Berdasarkan kelemahan tersebut, peneliti memberikan saran untuk Sistem Informasi Akuntansi yang Terkomputerisasi pada J-C Store. Pada struktur organisasi perusahaan yaitu mengganti kepala toko dengan fungsi akuntansi, pada sistem informasi diusulkan untuk membuat cash register agar tidak terdapat kesalahan pencatatan pada transaksi penjualan, membuat laporan penerimaan kas dan data barang oleh bagian akuntansi, dan membuat nota setoran uang tunai kepada pemilik agar pemilik dapat menyesuaikan antara uang yang diterima dan laporan yang diterima dari bagian akuntansi.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Akuntansi, Penjualan tunai,
ABSTRAC
This study aims to determine the excess and deficiency of cash sales accounting information systems at JC Store, This study uses a case study approach. The method of data collection was done by direct observation in the study object, namely JC Store to obtain data appropriate with collecting techniques data. The data used in this study is primary data is data obtained directly from the company through interview, observation and documentation which is then processed and inferred. The analysis used in this research is qualitative analysis, the analysis is done by looking for the strengths and weaknesses of Accounting Information Systems Cash of Sales in the company.
The results of this study are still there are some weaknesses were found. at the organizational structure absence the function that focuses on the report and all financial activities of the company. In the current system the absence of cash registers and memorandum of cash deposit to the owner, the absence of a report of cash receipts and reports data items as well as the sales system is still manual, making it difficult for owners and employees in managing information. Based on these weaknesses, researchers gave suggestions for the Computerized Accounting Information Systems at JC Store. At the organizational structure of the company is replacing the head of the store with the accounting function, at the information system is proposed to make the cash register so that there are no errors in the recording of sales transactions, cash receipts reports and reports data items by the accounting department, and cashier make memorandum of cash deposit to the owner so that the owner can adjust between money received and reports received from the accounting department.
I. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang pesat, membuat persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Untuk itu perusahaan harus berlomba-lomba untuk mendapatkan informasi yang cepat, akurat, tepat waktu dan juga up to date dalam rangka menjalankan proses bisnisnya. Pencatatan transaksi yang menggunakan bantuan perangkat lunak lebih mudah dibanding dengan dilakukan secara manual. Oleh karena itu, sistem informasi yang digunakan haruslah memenuhi syarat sebagai sistem yang baik agar dapat mempercepat dalam mencatat, menyimpan, mengolah, serta menghasilkan data berupa laporan yang dibutuhkan perusahaan.
Penjualan merupakan sumber penerimaan kas pada perusahaan. Oleh karenanya, aktivitas penjualan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting guna menunjang keberhasilan didalam memasarkan suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Sehingga aktivitas penjualan harus dikelola secara baik dan benar agar bisa memberikan suatu keuntungan yang besar bagi perusahaan.
Toko J-C Store merupakan salah satu jenis usaha yang bergerak dibidang perdagangan retail modern. Aktivitas Toko J-C Store adalah melakukan penjualan barang-barang perlengkapan kosmetik. Jenis barang di toko ini seperti perlengkapan mandi, perlengkapan rias, alat-alat kosmetik, aneka perawatan tubuh, wajah, dan rambut dan masih banyak lainnya.
Toko J-C Store sendiri masih menggunakan sistem manual pada seluruh kegiatan usahanya dan dikelola oleh pemilik usaha sendiri. Pencatatan secara manual menyebabkan terjadinya keterlambatan dalam pengelolaan data penjualan, hal ini menyebabkan terhambatnya penyampaian laporan penjualan kepada pimpinan. Dalam transaksi penjualan tunai yang terjadi pada Toko J-C Store, dibutuhkan banyak catatan-catatan penting yang berkaitan dengan transaksi penjualan tersebut. Mulai dari catatan stok barang hingga catatan penjualan barang yang melibatkan banyak pelanggan. Pemilik dan pegawai seringkali menghadapi kesulitan apabila data-data yang jumlahnya sangat banyak dan jenis barang yang bervariasi itu diproses dengan cara manual.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka permasalahan yang dihadapi oleh Toko J-C Store adalah pencatatan yang masih menggunakan cara manual, dan membutuhkan sistem informasi akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah sistem informasi akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi, agar dapat menghasilkan informasi mengenai penjualan tunai yang cepat, tepat, dan akurat. Juga agar mempermudah pemilik toko untuk melakukan pengendalian internal pada toko tersebut.
II. LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi
Sistem Informasi “berbasis-komputer” adalah kumpulan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat. Menurut Mulyadi (2008), setiap sistem informasi terdiri dari blok-blok bangunan yang membentuk sistem tersebut. Seperti halnya bangunan rumah, sistem informasi memiliki komponen utama yang membentuk struktur bangunan sistem informasi.
2.2 Pengertian Akuntansi
Menurut Halim (2012) terdapat berbagai definisi akuntansi, di antaranya:
1. Menurut Accounting Principles Board (1970):
Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa, yang fungsinya menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam mengambil keputusan ekonomi – membuat pilihan-pilihan nalar di antara alternative arah tindakan.
2. Menurut American Accounting Association (1966):
Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi/entitas yang dijadikan sebuah informasi dalam rangka mengambil keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan. Pengertian ini juga dapat melingkupi penganalisisan laporan yang dihasilkan oleh akuntansi tersebut.
2.3 Pengertian Penjualan
Menurut Sadeli (2005), bahwa menjual atau penjualan adalah suatu tindakan untuk menukar barang atau jasa dengan uang dengan cara mempengaruhi orang lain agar mau memiliki barang yang ditawarkan sehingga kedua belah pihak mendapatkan keuntungan dan kepuasan.
Prosedur Penjualan
1. Customer/pembeli datang ke toko untuk membeli barang yang di inginkan atau melakukan transaksi ekonomi.
2. Petugas toko/bagian penjualan melayani apa yang di butuhkan customer, lalu bagian penjualan mengonfirmasikan ke gudang apakah barang yang diminta customer tersedia atau tidak.
3. Jika barang yang di ingikan customer tersedia di gudang, maka bagian gudang akan membawakan barang yang dimaksud costomer ke bagian penjualan, selanjutnya customer dapat langsung membayar di kasir dan kasir akan membuatkan nota penjualan barang untuk customer.
4. Apabila barang yang dimkasud customer tidak tersedia di gudang makan petugas toko memberikan alternative atau penawaran pilihan barang lain dengan tipe yang sama kepada customer.
5. Setelah barang sudah tersedia dan customer telah membayar lunas di kasir maka customer dapat membawa pulang barang tersebut.
2.4 Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Mulyadi (2008), Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan tunai adalah:
a. Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.
b. Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli.
c. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.
d. Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggungjawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.
e. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan, dan penerimaan kas, serta pembuat laporan penjualan.
2.5 Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi pengembangan sistem adalah langkah-lang kah yang dilalui oleh analis sistem dalam mengembangkan sistem informasi. Pengembangan sistem akuntansi dilaksanakan melalui tiga tahap utama berikut ini :
1. Analisis sistem (system analysis).
2. Desain sistem (system design).
3. Implementasi sistem (system implementasi).
2.6 Diagram Contex (Contex Diagram)
Menurut Jogiyanto (2003), diagram konteks menempatkan sistem dalam konteks lingkungan. Diagram tersebut terdiri dari satu simbol proses yang menggambarkan seluruh sistem.
2.7 Bagan Alir Data (Data Flow Diagram/DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan pada metodologi pembangunan sistem yang terstruktur. DFD juga digunakan untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data.
2.8 Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram/ERD)
Menurut Fathansyar (2007) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah model yang mendiskripsikan hubungan antar penyimpanan (dalam DFD). ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data.
2.9 Microsoft Visual Basic
Menurut M. Agus (2001), Program Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman berbasis MS-Windows, ebagai bahasa pemrograman yang mutakir, Microsoft Visual Basic didesain untuk dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia dalam MS-Windows.
Microsoft Visual Basic juga merupakan bahasa pemrograman Object Oriented Programming(OOP), yaitu pemrograman yang berorientasi objek yang menyediakan objek-objek yang sangat kuat, berguna dan mudah dipakai.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
J-C Store yang merupakan salah satu jenis usaha yang bergerak dibidang perdagangan retail modern yang berdomisili di Jl. Dr. Setiabudi, Ruko Setiabudi Square 117-C, Srondol Wetan, Banyumanik, Semarang. Aktivitas J-C Store adalah melakukan penjualan barang-barang perlengkapan kosmetik. Jenis barang di toko ini seperti perlengkapan mandi, perlengkapan rias, alat-alat kosmetik, aneka perawatan tubuh, wajah, dan rambut dan masih banyak lainnya.
3.2 Data Yang Digunakan
Untuk keperluan analisis, maka data yang digunakan oleh penulis adalah data primer dan sekunder, dimana data primer diambil berdasarkan : data barang, data penjualan, dan profil perusahaan. Sementara data sekunder diperoleh berdasarkan literature perpustakaan yang berhubungan dengan penelitian ini yang kemudian dijadikan landasan teori untuk melakukan penelitian dalam laporan tugas akhir ini.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data yang bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
1. Wawancara (Interview).
2. Observasi (Observation)..
3. Studi Perpustakaan
3.4 Analisis dan Desain Sistem
3.4.1 Analisis Sistem
Mendefinisikan masalah-masalah yang ada dan mencari solusinya.
1. Mempelajari struktur organisasi perusahaan
2. Mengembangkan alternatif pemecahan yang telah ditentukan.
3. Dokumen yang digunakan
4. Menggambarkan flow of document
3.4.2 Desain Sistem
Pada penelitian ini di bangun desain sistem dengan :
1. Pembuatan rancangan prosedur penjualan tunai J-C Store
2. Pembuatan Flow Of Document sistem penjualan tunai J-Cstore
3. Pembuatan DFD sistem penjualan tunai usulan untuk J-C Store
4. Gambar ERD penjualan tunai usulan untuk J-C Store
5. Gambar Transformasi ERD ke tabel.
6. Gambar normalisasi sistem penjualan tunai usulan untuk J-C Store
7. Pembuatan program pengembangan sistem penjualan tunai untuk J-C Store secara terkomputerisasi.
8.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Objek Penelitian
J-C Store adalah salah satu usaha retail kosmetik di kota Semarang yang mulai beroperasi pada tahun 2009. J-C Store terletak di Jl. Dr. Setiabudi, Ruko Setiabudi Square 117-C, Srondol Wetan, Banyumanik, Semarang.
Pada awal berdirinya toko ini hanyalah sebuah toko kecil, selain tempatnya yang sempit, barang-barang persediaannya juga terbatas dikarenakan jumlah modal yang terbatas dan juga tempat yang tidak mampu menampung barang persediaan dalam jumlah besar.
4.2 Struktur Organisasi yang Diusulkan
Berdasarkan kelebihan dan kelemahan tersebut maka peneliti merekomendasikan struktur organisasi sebagai berikut :
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Usulan
PEMILIK
BAGIAN AKUNTANSI
KASIR
PRAMUNIAGA
4.3 Prosedur Sistem yang Diusulkan
1. Prosedur Order barang
Konsumen melakukan order barang kepada pramuniaga, kemudian pramuniaga membuatkan nota penjualan 3 lembar, lembar 1 diberikan kepada bagian kasir beserta barang yang telah disiapkan, lembar 2 diberikan kepada konsumen untuk melakukan pembayaran ke kasir, dan lembar 3 diarsipkan sementara oleh pramuniaga yang kemudian akan diserahkan kebagian akuntansi.
2. Prosedur Pembayaran
Pembayaran dilakukan dibagian kasir, konsumen memberikan nota penjualan dan kemudian kasir mengecek, menghitung, dan menyiapkan barang. Setelah dihitung semuanya lalu kasir mempersilahkan konsumen melakukan pembayaran, oleh kasir mengecek jumlah uang yang dibayarkan sesuai dengan nota penjualan kemudian memvalidasi nota penjualan dan mencetak nota pembayaran sebanyak 3 rangkap dan pita register kas 2 rangkap, nota pembayaran rangkap 1 dan pita register kas rangkap 1 diberikan kepada konsumen beserta barang, nota pembayaran rangkap 2 dan pita register kas rangkap 2 diberikan kepada bagian akuntansi , nota pembayaran rangkap 3 diarsipkan sementara berdasarkan waktu, kemudian dari nota pembayaran kasir membuat catatan khusus mengenai register uang masuk dan nota setoran uang tunai 2 rangkap yang akan diserahkan kepada pemilik beserta uang tunai.
3. Prosedur Pencatatan dan Pelaporan
Bagian akuntansi menerima nota pembayaran dan pita register kas dari kasir, beserta nota penjualan dari pramuniaga, kemudian bagian akuntansi mencatat transaksi dalam jurnal lalu membuat laporan pejualan, laporan keuangan, penerimaan kas, dan laporan data barang yang akan diserahkan kepada pemilik.
4.4 Dokumen yang Digunakan dan Informasi yang Dihasilkan
Adapun dokumen yang digunakan dalam prosedur pembuatan sistem informasi penjualan tunai adalah :
1. Nota Penjualan.
2. Nota Pembayaran
3. Pita Register Kas
4. Nota Setoran
Sedangkan informasi yang dihasilkan dalam pembuatan sistem adalah :
1. Laporan Penjualan Barang.
2. Laporan Data Barang.
3. Laporan Penerimaan Kas.
4. Laporan Keuangan.
4.5 Flow Of Document
Gambar 4.2
Flow Of Document
4.6 Diagram Contex
Gambar 4.3
Diagram Context
4.7 DFD Level 0
Gambar 4.4
DFD Level 0
4.8 ERD
Gambar 4.5
ERD (Entity Relationship Diagram)
4.9 Desain Input/Output
4.9.1 Tampilan Menu Utama
Gambar 4.6
Tampilan Menu Utama
4.9.2 Tampilan Input Data Karyawan
Gambar 4.7
Tampilan Menu Utama
4.9.3 Tampilan Inut Data Barang
Gambar 4.8
Tampilan Input Data barang
4.9.4 Tampilan Output Laporan Data Barang
Gambar 4.9
Tampilan Laporan Data Barang
4.9.5 Tampilan Input Data Penjualan
Gambar 4.10
Tampilan Input Data Penjualan
4.9.6 Tampilan Output Cash Register
Gambar 4.11
Tampilan output Cash Register
4.9.7 Tampilan Output Laporan Penerimaan Kas
Gambar 4.12
Tampilan Output Laporan Penerimaan Kas
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Toko J-C Store mengenai perancangan sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada J-C Store menggunakan sistem manual. Karena dalam pemrosesan data aktivitas dan transaksi penjualan tunai dilakukan secara manual dan dalam pencatatan penjualan tunai J-C Store masih melakukan pencatatan pada buku, yaitu berupa buku penjualan dan buku kas.
2. Berdasarkan hasil analisis terdapat beberapa kelemahan dalam sistem akuntansi penjualan tunai pada J-C Store. Seperti adanya perangkapan fungsi antara pemilik dan kepala toko. Pembuatan rangkapan dalam dokumen masih kurang seperti pembuatan nota penjualan yang hanya dibuat dua rangkap. tidak adanya register kas dan nota setoran uang tunai sehingga menyulitkan untuk mencocokkan antara uang yang diterima dan penjualan harian. Serta pencatatan dan pelaporan yang masih manual mengakibatkan kemungkinan banyak dokumen hilang, tidak lengkap dan tidak tersusun rapih. Dari kekurangan tersebut dapat dilihat bahwa sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada toko J-C Store belum efektif.
3. Perancangan sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang diusulkan penulis dirancang untuk dapat mengatasi kekurangan yang telah disebutkan diatas dan dengan harapan dapat menambah efisiensi dan efektivitas kerja. Perancangan sistem informasi akuntansi penjualan tunai terdiri dari pembuatan FOD, Diagram Contex, DFD, ERD, normalisasi data, tabel relasi, hingga tahapan perancangan database.
5.2 Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka manfaat yang diperoleh oleh J-C Store atas perancangan sistem informasi akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi ini yaitu :
1. Sistem akuntansi penjualan tunai yang dirancang dapat memudahkan pekerjaan karyawan dan dapat menghasilkan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh manajemen secara cepat, tepat, akurat, efisien, dan ekonomis untuk membantu pengambilan dan pengelolaan keputusan dalam perkembangan usaha.
2. Pada sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang dirancang terdapat tabel input barang yang sudah didesain secara lebih rinci berdasarkan jenis dan merk. Sehingga, memudahkan manajeman J-C Store untuk mengelola data barang yang ada pada toko.
3. Dengan aplikasi ini dapat menghasilkan informasi akuntansi yaitu laporan penjualan, laporan penerimaan kas, laporan data barang dan laporan keuangan yang dapat digunakan oleh manajemen untuk mengetahui perkembangan usaha. Selain itu juga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam pencatatan transaksi dan laporan-laporan yang dibutuhkan.
5.3 Saran
Dari hasil pembahasan diatas, saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Pada Toko J-C Store disarankan untuk menghilangkan posisi Kepala Toko dan mengganti dengan Bagian Akuntansi, karena spekerjaan yang dibebankan kepada kepala toko dapat dihandle langsung oleh pemilik, sementara yang dibutuhkan adalah bagian yang khusus membuta laporan-laporan yang berkaitan dengan penjualan, oleh karena itu sebaiknya dilakukan oleh Bagian Akuntansi.
2. Disarankan pada Toko J-C Store untuk menambah Bagian Gudang yang khusus menangani barang, dikarenakan item barang sangat banyak dan bervariasi, sehingga akan kesulitan dalam pendataan barang. Oleh karena itu bagian gudang sangat dibutuhkan agar dapat mendata barang secara lebih spesifik.
3. Pengguna sistem dapat menguasai sistem dengan baik sehinga mengurangi tingkat error pada laporan yang dihasilkan.
4. Pemberian wewenang pada karyawan yang menggunakan sistem sehingga karyawan dapat menggunakan sistem sesuai dengan bagian dan porsi penggunaannya.
5. Disarankan pada Toko J-C Store untuk mengembangkan sistem sehingga sistem semakin berkembang lebih baik dan tidak mengurangi kegunaan untuk hasil yang maksimal, selain itu disarankan agar adanya pemberian anti virus pada komputer karena akan sangat penting untuk pengamanan data-data yang ada di dalam sistem
DAFTAR PUSTAKA
Agus, M. Dan J. Alam, 2001. Belajar Sendiri Microsoft Visual Basic Versi 6.0. Jakarta : Elex Media Komputindo
Halim, Abdul dan Muhammad Syam Kusufi, 2012. Akuntansi Keuangan Daerah, Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat
Jogiyanto, H.M, 2003. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset
Lili M. Sadeli, 2005. Dasar – Dasar Akuntansi. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Mulyadi, 2008. Sistem Akuntansi, Edisi 3. Jakarta : Salemba Empat
Warren, Carl S., james M. Reeve, philip E. Fess. 2008. Pengantar Akuntansi. Edisi 21. Jakarta : Salemba Empat
Comments
Post a Comment